Kedua, melalui keteladanan. Anak-anak usia dini selalu meniru apa yang dilakukan orang disekitarnya. Apa yang dilakukan orang tua, akan ditiru dan diikuti anak. Untuk menanamkan nilai-nilai agama, terlebih dahulu orang tua harus sholat, bila perlu berjamaah. Untuk mengajak anak membaca al-Qur'an terlebih dahulu orang tua membaca al-Qur'an. Sebab metode keteladanan memerlukan sosok pribadi secara visual dapat dilihat, diamati dan dirasakan sendiri oleh anak, sehingga mereka ingin menirunya.
Ketiga, melalui nasehat dan dialog. Terkadang anak-anak merasa jenuh, malas tidak tertarik terhadap apa yang diajarkan bahkan mungkin menentang dan membangkang. Orang tua sebaiknya memberikan perhatian, melakukan dialog dan berusaha memahami persoalan-persoalan yang dihadapi anak. Apalagi anak yang tengah mengalami fase kanak-kanak akhir (usia antara 6-12 tahun) mulai berfikir logis, kritis, membandingkan apa yang ada dirumah dengan yang mereka liat diluar. Mereka juga mulai menganggap nilai-nilai moral yang selama ini ditanamkan secara absolut menjadi relatif dan seterusnya. Orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman yang sesuai dengan tingkat berfikir mereka.
Keempat, melalui pemberian penghargaan atau hukuman. Penghargaan perlu diberikan kepada anak yang memang harus diberi penghargaan. Metode ini secara tidak langsung juga menanamkan etika perlunya menghargai orang lain.